Minggu, 08 April 2012

Keamanan Sistem Informasi – Pengertian, Proses & Fungsi Traceroute Serta Implementasinya dalam Delphi

Pengertian Traceroute

Traceroute (Tracert) adalah perintah untuk menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuan. Ini dilakukan dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request Ke tujuan dengan nilai Time to Live yang semakin meningkat. Rute yang ditampilkan adalah daftar interface router (yang paling dekat dengan host) yang terdapat pada jalur antara host dan tujuan.

Proses Traceroute

Proses Traceroute
Proses Traceroute
Untuk mengetahui jalur yang ditempuh untuk mencapai suatu node, traceroute mengirimkan 3 buah paket probe tipe UDP dari port sumber berbeda, dengan TTL bernilai 1. Saat paket tersebut mencapai router next-hop, TTL paket akan dikurangi satu sehingga menjadi 0, dan router next-hop akan menolak paket UDP tersebut sembari mengirimkan paket ICMP Time-to-Live Exceeded ke node asal traceroute tersebut. Dengan cara ini, pengirim traceroute tahu alamat IP pertama dari jalur yang ditempuh.

Kemudian, sumber traceroute mengirimkan 3 buah paket UDP lagi dengan nilai TTL yang dinaikkan 1 (TTL = 2), sehingga router pertama di jalur menuju tujuan traceroute akan melewatkan paket UDP tersebut ke router selanjutnya. Router hop kedua akan melihat bahwa paket tersebut sudah expired (TTLnya jadi 1, setelah dikurangi oleh router pertama). Maka, seperti halnya router pertama, router tersebut akan mengirimkan paket ICMP Time-to-Live Exceeded ke sumber traceroute. Sekarang, sumber traceroute telah mengetahui hop kedua dari jalur menuju tujuan traceroute.
Sumber traceroute akan mengirimkan lagi paket UDP dengan TTL ditambah 1 (TTL = 3). Router hop ketiga akan membalas dengan paket ICMP Time-to-Live Exceeded ke sumber traceroute, sehingga sumber traceroute mengetahui alamat IP router hop ketiga. Proses ini akan diulang terus paket UDP yang dikirimkan mencapai alamat IP tujuan traceroute. Tiga buah paket UDP traceroute adalah jumlah paket default dari aplikasi traceroute. Inilah mengapa kita melihat tiga buah tampilan latensi saat melihat hasil traceroute yang dijalankan.
Tidak semua aplikasi traceroute menggunakan UDP. Windows menggunakan paket ICMP, sedangkan sejumlah aplikasi tertentu menggunakan paket TCP.
Cara menghitung latensi tiap hop adalah dengan mengukur selisih antara timestamp paket probe yang dikirimkan dengan timestamp dari paket ICMP TTL exceeded yang diterima. Router yang berada sepanjang jalur pengiriman tidak akan melakukan pemrosesan data timestamp. Dari cara ini, yang kita ketahui hanyalah waktu total pulang-pergi dari sumber ke router hop tertentu. Delay yang terjadi sepanjang perjalanan kembali ke sumber juga akan berpengaruh.
Kemudian, alamat IP dari interface manakah yang kita lihat dari hasil traceroute?
traceroute ingress
traceroute ingress
Alamat IP yang kita lihat dari hasil traceroute adalah IP dari interface ingress router. Sebenarnya, RFC 1812 menyebutkan bahwa sumber ICMP haruslah dari interface egress. Namun, hal ini akan menyebabkan hasil traceroute menjadi kacau.

Traceroute pada Windows

Cara Melakukan Traceroute :
  1. Klik Start –> Run
  2. Setelah muncul pop up lalu anda tinggal ketikkan –> CMD
  3. Lalu munculah gambar seperti di bawah ini , kemudian anda  tinggal ketikkan –> tracert (spasi) namadomainanda

Interpretasi DNS dari Hasil Traceroute

Dengan traceroute, kita dapat menganalisis informasi mengenai lokasi router, tipe dan kapasitas interface, tipe dan fungsi router, serta batas-batas network yang dilalui, berdasarkan DNS interface yang dilalui. IUntuk lebih memperjelas, berikut ini adalah contoh hasil traceroute kewww.berkeley.edu:
$ traceroute www.berkeley.edu
traceroute to amber.Berkeley.EDU (128.32.25.12), 30 hops max, 40 byte packets
1 203.130.216.2 (203.130.216.2) 137 ms 151 ms 151 ms
2 203.130.216.1 (203.130.216.1) 151 ms 137 ms 138 ms
3 192.168.8.49 (192.168.8.49) 137 ms 151 ms 151 ms
4 S12-0-11.kbl.surabaya.telkom.net.id (202.134.3.45) 192 ms 151 ms 151 ms
5 FE0-0-gw3.cibinong.telkom.net.id (202.134.3.134) 165 ms 151 ms 151 ms
6 hssi-gw3.hk.telkom.net.id (202.134.3.1) 659 ms 659 ms 645 ms
7 202.130.129.61 (202.130.129.61) 645 ms 687 ms 659 ms
8 321.ATM5-0-0.XR1.HKG2.ALTER.NET (210.80.3.1) 645 ms 659 ms 645 ms
9 POS1-0-0.TR1.HKG2.Alter.Net (210.80.48.21) 672 ms 646 ms 645 ms
10 384.ATM4-0.IR1.LAX12.Alter.Net (210.80.50.189) 838 ms 796 ms 796 ms
11 137.39.31.222 (137.39.31.222) 810 ms 852 ms 810 ms
12 122.at-5-1-0.TR1.LAX9.ALTER.NET (152.63.10.237) 824 ms 810 ms 810 ms
13 297.at-1-0-0.XR1.LAX9.ALTER.NET (152.63.112.237) 824 ms 838 ms 824 ms
14 191.ATM6-0.BR1.LAX9.ALTER.NET (152.63.113.9) 837 ms 797 ms 810 ms
15 acr1-loopback.Anaheim.cw.net (208.172.34.61) 810 ms 1071 ms 782 ms
16 acr1-loopback.SanFranciscosfd.cw.net (206.24.210.61) 783 ms 810 ms 769 ms
17 BERK-7507--BERK.POS.calren2.net (198.32.249.69) 810 ms 1126 ms 796 ms
18 pos1-0.inr-000-eva.Berkeley.EDU (128.32.0.89) 796 ms 824 ms 796 ms
19 pos5-0-0.inr-001-eva.Berkeley.EDU (128.32.0.66) 796 ms 783 ms 783 ms
20 fast1-0-0.inr-007-eva.Berkeley.EDU (128.32.0.7) 810 ms 810 ms 797 ms
21 f8-0.inr-100-eva.Berkeley.EDU (128.32.235.100) 797 ms 782 ms 769 ms
22 amber.Berkeley.EDU (128.32.25.12) 796 ms 769 ms 810 msTraceroute akan menampilkan titik-titik perantara yang menjembatani anda dan titik tujuan anda, ‘jembatan’ inilah yang biasa disebut dengan router, data yang andakirimkan akan meloncat melewati jembatan-jembatan ini. Ada tiga buah waktu yang menunjukkan berapa waktu yang dibutuhkan oleh paket tersebut untuk berjalan dari komputer anda ke router.Untuk dapat memahami seluruh data yang dihasilkan oleh traceroute tersebut, kita harus memahami bagaimana cara traceroute bekerja.
Berikut ini adalah contoh yang lebih kompleks dengan melakukan traceroute ke finland:
% traceroute www.hut.fi
traceroute to info-e.hut.fi (130.233.224.28), 30 hops max, 40-byte packets
1 203.130.216.2 (203.130.216.2) 137 ms 124 ms 137 ms
2 203.130.216.1 (203.130.216.1) 137 ms 124 ms 124 ms
3 192.168.8.49 (192.168.8.49) 137 ms 151 ms 151 ms
4 S12-0-11.kbl.surabaya.telkom.net.id (202.134.3.45) 192 ms 151 ms 151 ms
5 FE0-0-gw3.cibinong.telkom.net.id (202.134.3.134) 164 ms 165 ms 151 ms
6 hssi-gw3.hk.telkom.net.id (202.134.3.1) 673 ms 645 ms 645 ms
7 202.130.129.61 (202.130.129.61) 659 ms 646 ms 659 ms
8 321.ATM5-0-0.XR1.HKG2.ALTER.NET (210.80.3.1) 659 ms 645 ms 659 ms
9 POS1-0-0.TR1.HKG2.Alter.Net (210.80.48.21) 659 ms 632 ms 659 ms
10 284.ATM6-0.IR1.SAC2.Alter.Net (210.80.50.1) 797 ms 823 ms 797 ms
11 POS2-0.IR1.SAC1.ALTER.NET (137.39.31.190) 796 ms 1566 ms 810 ms
12 122.at-6-1-0.TR1.LAX9.ALTER.NET (152.63.10.218) 838 ms 823 ms 824 ms
13 297.at-2-0-0.XR1.SAC1.ALTER.NET (152.63.50.133) 933 ms 824 ms 838 ms
14 185.ATM5-0.BR4.SAC1.ALTER.NET (152.63.52.201) 810 ms 824 ms 851 ms
15 137.39.52.86 (137.39.52.86) 810 ms 1071 ms 810 ms
16 sl-bb21-ana-15-0.sprintlink.net (144.232.1.173) 769 ms (ttl=246!) 796 ms (ttl=246!) 783 ms (ttl=246!)
17 sl-bb20-pen-8-0.sprintlink.net (144.232.18.45) 893 ms 851 ms (ttl=245!) 893 ms
18 sl-bb22-pen-11-0.sprintlink.net (144.232.18.78) 893 ms (ttl=244!) 879 ms (ttl=244!) 879 ms (ttl=244!)
19 sl-bb10-nyc-9-0.sprintlink.net (144.232.7.1) 865 ms 879 ms 879 ms
20 sl-bb10-nyc-10-0.sprintlink.net (144.232.13.158) 879 ms 892 ms 893 ms
21 gblon505-tc-p6-3.ebone.net (195.158.229.46) 865 ms 879 ms 920 ms
22 bebru204-tc-p5-0.ebone.net (195.158.232.42) 961 ms 948 ms 934 ms
23 nlams303-tc-p1-0.ebone.net (195.158.225.86) 962 ms 961 ms 934 ms
24 dedus205-tc-p8-0.ebone.net (213.174.70.133) 934 ms 961 ms 947 ms
25 dkcop204-tb-p3-0.ebone.net (213.174.71.50) 975 ms 975 ms *
26 * * *
27 ne-gw.nordu.net (195.158.226.86) 1002 ms 962 ms 1016 ms
28 hutnet-gw.csc.fi (128.214.248.65) 1027 ms (ttl=238!) 1040 ms (ttl=238!) 1026 ms (ttl=238!)
29 hutnet-gw.hut.fi (193.166.43.253) 1020 ms 1037 ms 1023 ms
30 info-e.hut.fi (130.233.224.28) 1091 ms (ttl=46!) 1027 ms (ttl=46!) 1067 ms (ttl=46!) 

Baris pertama hanya menunjukkan apa yang akan dilakukan oleh traceroute yaitu melakukan
trace ke host yang bernama info-e.hut.fi dengan maksimum loncatan 30 dan besar paket
yang dikirimkan adalah 40 byte.
Hasilnya, paket tersebut melewati 30 router atau 30 kali loncatan. Loncatan yang pertama sampai kelima hanya memakan waktu sekitar 100-200 mili detik adalah loncatan dari komputer penulis ke jaringan milik Telkomnet di Indonesia. Pada loncatan ke enam, waktu yang diperlukan meningkat banyak sekali menjadi sekitar 650 mili detik, ini dikarenakan loncatan tersebut memang jauh, yaitu dari stasiun bumi Telkomnet yang ada di Cibinong ke gateway milik Telkomnet yang ada di Hongkong. Kadang waktu yang diperlukan meningkat banyak sekali karena jarak yang jauh atau jaringan yang dilewati memang sedang padat. Anda harus mencurigai titik-titik dimana waktu yang diperlukan menjadi besar sekali. Jika hal ini terjadi, anda dapat mengeceknya dengan melakukan ping ke router tersebut beberapa kali untuk melihat apakah paket yang kita kirimkan di drop, atau apakah ada variasi waktu yang besar. Kemudian pada loncatan ke 16 sampai 18 anda melihat (ttl=246!) di sebelah kolom waktu. Ini adalah indikasi dari trceroute bahwa TTL yang kembali tidak sesuai dengan sewaktu dikirimkan ini menunjukkan adanya asymmetric path, yaitu router yang dilewati paketsewaktu berangkat tidak sesuai dengan router yang dilewati sewaktu paket tersebutkembali. Tetapi hal itu adalah normal.
Tanda asterik pada loncatan ke 25 dan 26 menandakan bahwa traceroute tidak menerima  respon dari komputer tersebut, pada loncatan ke 26 kemungkinan dikarenakan router  tersebut tidak mengirimkan paket ICMP, sedangkan pada loncatan ke 25 kemungkinan adalah hasil dari paket ICMP yang dikirimkan oleh router tersebut hilang di perjalanan karena suatu sebab.
Dikombinasikan dengan ping, traceroute menjadi alat analisa jaringan yang baik dengan  melihat loncatan mana yang memakan waktu yang besar atau paket yang di drop, kita dapat menentukan dimana titik kritisnya. Kemudian dengan melakukan ping pada titik tersebut dan satu titik sebelumnya, kita dapat menemukan masalah yang ada dalam jaringan.

Impelementasi Traceroute menggunakan Delphi

Desain Form
Form Traceroute
Form Traceroute
001unit fmTraceRouteMainU;
002
003interface
004
005uses
006  {$IFDEF Linux}
007  QGraphics, QControls, QForms, QDialogs, QStdCtrls, QComCtrls, QExtCtrls,
008  QActnList,
009  {$ELSE}
010  Windows, Messages, Graphics, Controls, Forms, Dialogs, ComCtrls, ActnList,
011  StdCtrls, Spin, ExtCtrls,
012  {$ENDIF}
013  SysUtils, Classes, IdBaseComponent, IdComponent, IdRawBase, IdRawClient, IdIcmpClient,
014  IdAntiFreezeBase, IdAntiFreeze;
015
016type
017  TfmTracertMain = class(TForm)
018    Panel1: TPanel;
019    Panel2: TPanel;
020    Panel3: TPanel;
021    Panel4: TPanel;
022    lbLog: TListBox;
023    Label1: TLabel;
024    Label2: TLabel;
025    ActionList1: TActionList;
026    edTarget: TEdit;
027    seMaxHops: TSpinEdit;
028    Button1: TButton;
029    acGo: TAction;
030    acResolve: TAction;
031    acPing: TAction;
032    acTrace: TAction;
033    lvTrace: TListView;
034    IdIcmpClient: TIdIcmpClient;
035    IdAntiFreeze1: TIdAntiFreeze;
036    Splitter1: TSplitter;
037    Button2: TButton;
038    acStop: TAction;
039    procedure edTargetChange(Sender: TObject);
040    procedure acResolveExecute(Sender: TObject);
041    procedure acGoExecute(Sender: TObject);
042    procedure acPingExecute(Sender: TObject);
043    procedure acTraceExecute(Sender: TObject);
044    procedure lvTraceCompare(Sender: TObject; Item1, Item2: TListItem;
045      Data: Integer; var Compare: Integer);
046    procedure acStopExecute(Sender: TObject);
047  private
048    { Private declarations }
049    bResolved: Boolean;
050    ResolvedHost: String;
051    Stopped: Boolean;
052    function PingHost(Host: string; TTL: Integer): boolean;
053    function FindItem(TTL: Integer; Add: boolean): TListItem;
054  public
055    { Public declarations }
056  end;
057
058var
059  fmTracertMain: TfmTracertMain;
060
061implementation
062
063uses idStack, IdException;
064{$IFDEF Linux}{$R *.xfm}{$ELSE}{$R *.DFM}{$ENDIF}
065
066procedure TfmTracertMain.edTargetChange(Sender: TObject);
067begin
068  bResolved := false;
069end;
070
071procedure TfmTracertMain.acResolveExecute(Sender: TObject);
072begin
073  bResolved := false;
074  lbLog.Items.Append(Format('resolving %s',[edTarget.text]));
075  try
076    Application.ProcessMessages;
077    ResolvedHost := gStack.WSGetHostByName(edTarget.text);
078    bResolved := true;
079    lbLog.Items.Append(format('%s resolved to %s',[edTarget.text, ResolvedHost]));
080  except
081    on e: EIdSocketError do
082      lbLog.Items.text  := lbLog.Items.text + e.message;
083  end;
084end;
085
086procedure TfmTracertMain.acGoExecute(Sender: TObject);
087var
088  saveCursor: TCursor;
089begin
090  saveCursor := Screen.Cursor;
091  Screen.Cursor := crHourGlass;
092  try
093      Stopped := false;
094      acGo.Enabled := false;
095      acStop.enabled := true;
096      acResolve.execute;
097      if bResolved and not stopped then
098      begin
099        acPing.execute;
100        if not stopped then
101          acTrace.Execute;
102      end;
103      acGo.Enabled := true;
104      acStop.enabled := false;
105  finally
106    Screen.Cursor := saveCursor;
107  end{ try/finally }
108end;
109
110function TfmTracertMain.PingHost(Host: string; TTL: Integer): Boolean;
111begin
112  result := false;
113  IdIcmpClient.Host := Host;
114  IdIcmpClient.TTL := TTL;
115  IdIcmpClient.ReceiveTimeout := 5000;
116  IdIcmpClient.Ping;
117  case IdIcmpClient.ReplyStatus.ReplyStatusType of
118    rsEcho:
119    begin
120      lbLog.Items.Append(format('response from host %s in %d millisec.',
121                                [
122                                IdIcmpClient.ReplyStatus.FromIpAddress,
123                                IdIcmpClient.ReplyStatus.MsRoundTripTime
124                                ]));
125      result := true;
126    end;
127    rsError:
128      lbLog.Items.Append('Unknown error.');
129    rsTimeOut:
130      lbLog.Items.Append('Timed out.');
131    rsErrorUnreachable:
132      lbLog.Items.Append(format('Host %s reports destination network unreachable.',
133                                [
134                                IdIcmpClient.ReplyStatus.FromIpAddress
135                                ]));
136    rsErrorTTLExceeded:
137      lbLog.Items.Append(format('Hope %d %s: TTL expired.',
138                                [
139                                IdIcmpClient.TTL,
140                                IdIcmpClient.ReplyStatus.FromIpAddress
141                                ]));
142  end; // case
143end;
144
145procedure TfmTracertMain.acPingExecute(Sender: TObject);
146begin
147  PingHost(ResolvedHost, seMaxHops.value);
148  Application.ProcessMessages;
149end;
150
151function TfmTracertMain.FindItem(TTL: Integer; Add: boolean): TListItem;
152var
153  i: Integer;
154begin
155  result := nil;
156  // Find the TTL item
157  if lvTrace.Items.Count < TTL Then
158  begin
159    for i := 0 to lvTrace.Items.Count - 1 do
160    begin
161      if StrToIntDef(lvTrace.Items[i].Caption, -1) = TTL then
162      begin
163        result := lvTrace.Items[i];
164        Break;
165      end;
166    end;
167  end;
168  if not assigned( result ) then
169  begin
170    // Not found, add it
171    result := lvTrace.Items.Add;
172    result.Caption := IntToStr(TTL);
173  end;
174end;
175
176procedure TfmTracertMain.acTraceExecute(Sender: TObject);
177var
178  TTL: Integer;
179  Reached: boolean;
180  aItem: TListItem;
181begin
182  TTL := 0;
183  reached := false;
184  lvTrace.Items.Clear;
185  repeat
186    inc(TTL);
187    IdIcmpClient.Host := ResolvedHost;
188    IdIcmpClient.TTL := TTL;
189    IdIcmpClient.ReceiveTimeout := 5000;
190    IdIcmpClient.Ping;
191    aItem := FindItem(TTL, True);
192    aItem.SubItems.Clear;
193    case IdIcmpClient.ReplyStatus.ReplyStatusType of
194      rsEcho:
195      begin
196        aItem.SubItems.Append(IdIcmpClient.ReplyStatus.FromIpAddress);
197        aItem.SubItems.Append(format('Reached in : %d ms', [IdIcmpClient.ReplyStatus.MsRoundTripTime]));
198        reached := true;
199      end;
200      rsError:
201      begin
202        aItem.SubItems.Append(IdIcmpClient.ReplyStatus.FromIpAddress);
203        aItem.SubItems.Append('Unknown error.');
204      end;
205      rsTimeOut:
206      begin
207        aItem.SubItems.Append('?.?.?.?');
208        aItem.SubItems.Append('Timed out.');
209      end;
210      rsErrorUnreachable:
211      begin
212        aItem.SubItems.Append(IdIcmpClient.ReplyStatus.FromIpAddress);
213        aItem.SubItems.Append(format('Destination network unreachable', [IdIcmpClient.ReplyStatus.MsRoundTripTime]));
214        break;
215      end;
216      rsErrorTTLExceeded:
217      begin
218        aItem.SubItems.Append(IdIcmpClient.ReplyStatus.FromIpAddress);
219        aItem.SubItems.Append(format('TTL=%d', [IdIcmpClient.ReplyStatus.TimeToLive]));
220      end;
221    end; // case
222    Application.ProcessMessages;
223  until reached or (TTL > seMaxHops.value) or Stopped;
224end;
225
226procedure TfmTracertMain.lvTraceCompare(Sender: TObject; Item1,
227  Item2: TListItem; Data: Integer; var Compare: Integer);
228begin
229  Compare := StrToIntDef(Item1.Caption, -1) - StrToIntDef(Item2.Caption, -1);
230end;
231
232procedure TfmTracertMain.acStopExecute(Sender: TObject);
233begin
234  Stopped := true;
235  acStop.enabled := false;
236end;
237
238end.

sumber
Read more »

Jumat, 02 Maret 2012

Green Tips

Bagaimana bikin listrik di rumah pakai solar panel

Minggu, 29 Maret 2009, 20:24

http://www.flickr.com/photos/chandramarsono/2283251419/
Menggunakan listrik dari tenaga surya di rumah? Wah menarik juga, tapi bukankah itu solusi yang mahal? Kan, PLN sudah menyediakan listrik yang lumayan murah. Lalu apa untungnya buat saya kalau menggunakan listrik ‘buatan sendiri'?
Semua tergantung dari kebutuhan yakni digunakan untuk apa PLTS ( pembangkit listrik tenaga surya ) yang kita pasang. Jika untuk mengcover seluruh peralatan rumah tangga pada umumnya saat ini, memang masih dapat dibilang kurang terjangkau dan sesuai.
Saat ini untuk menggunakan PLTS, perlu dibuatkan skala prioritas terlebih dulu. Dan berikut beberapa pertanyaan mendasarnya.
  1. Dimanakah saya tinggal ? Jika tidak ada atau akses PLNnya kurang baik (listrik PLN sering mati), PLTS bisa menjadi salah satu solusi sebagai sumber energi.
  2. Nah, bagaimana jika akses PLNnya sudah baik? Tentunya, untuk biaya jangka pendek, penggunaan PLN masih lebih murah sehingga jika kalkulasi biaya sebagai tujuan untuk mendapatkan yang lebih "murah", nampaknya PLTS masih belum dapat menjadi solusi karena PLTS masih bersifat investasi dimana membeli listrik beberapa tahun ke depan untuk dikonsumsi saat ini.
Apa keuntungan menggunakan listrik dengan solar panel?
  • Mengurangi biaya listrik jangka panjang (inget loh, kita kan pakai listrik seumur hidup!)
  • Mengurangi ketergantungan pada listrik dari batubara (horeee...emisi karbon saya turun!)
  • Menghindari dampak pemadaman saat harus mengejar deadline, sementara komputer tidak bisa dinyalakan :-)
  • Sedikit pamer ke teman-teman kita bahwa kita sudah bergabung dengan komunitas pengguna solar panel sedunia! (huhuuuyy..coolll..!!!)
  • Turut mengurangi pemanasan global karena sistem solarpanel menghasilkan energi yang ramah lingkungan yang tidak menyebabkan polusi.
Hmmm... tapi kenapa pakai solar panel sih?
Mayoritas listrik yang digunakan di Indonesia berasal dari pembangkit listrik dengan bahan baku batubara. Masalahnya, dari proses ini dikeluarkan banyak emisi karbon yang merupakan sumber terbesar penyebab terjadinya pemanasan global (global warming).
Sementara, permintaan kita untuk listrik makin hari makin besar. Coba lihat berapa alat di rumah kita yang tidak bisa berjalan tanpa listrik, dari lampu, telepon genggam, TV, hingga AC dan kulkas. Belum lagi penggunaan listrik yang boros. Akibatnya, pembangkit listrik kita tidak mampu lagi untuk memberikan listrik sebesar permintaannya. Makanya pemadaman makin sering terjadi.
Di sisi lain, kita kan tinggal di negara yang kaya akan cahaya matahari yang dibuktikan secara geografis letak Indonesia di Garis Khatulistiwa sekaligus sebagai Negara Tropis. Kenapa gak kita maksimalkan saja penggunaan cahaya matahari yang diberikan gratis oleh Tuhan?
Sistem solar panel
OK, saya berminat dengan solar panel... lalu, bagaimana dengan biaya pemasangannya?
1 Kita mulai dengan perhitungan dulu. Berapakah kebutuhan jumlah total beban di rumah yang akan menggunakan tenaga dari solar panel? Dari tagihan listrik, bisa dilihat tingkat konsumsinya dalam bentuk kWh (kilowatt per jam) setiap bulan misalnya. Nah dari situ kita bisa identifikasikan berapa kWh yang dibutuhkan tiap hari, misalnya 200 watt.
2 Pertanyaan selanjutnya adalah : Berapa lama beban yang totalnya 200 watt ini akan dihidupkan dengan menggunakan sistem solar panel ? Boleh kita ambil misalnya 12 jam. Jika 12 jam, berarti total konsumsi daya beban dalam sehari adalah 12 x 200 kWh = 2.400 watt.
3 Tentunya lebih diuntungkan jika beban yang menggunakan solar panel dinyalakan pada malam hari. Dengan begini, penggunaan baterai relatif tidak berat dan dimungkinkan jumlah baterai dapat pula dikurangi jumlahnya, karena listrik yang disupply tidak hanya oleh baterai tetapi sinar matahari masih turut memberikan supply.

Mari kita ambil contoh penggunaan sistem solar panel adalah pada pukul 18.00 s/d 06.00 (12 jam).
4 Nah, sekarang kita hitung berapa besar dan jumlah baterai yang dibutuhkan untuk mensupply beban sejumlah total 2.400 watt:

Jumlah total 2.400 watt perlu ditambahkan sekitar 20% yang adalah listrik yang digunakan oleh perangkat selain panel surya, yakni inverter sebagai pengubah arus DC (searah) menjadi AC (bolak - balik) (karena pada umumnya peralatan rumah tangga menggunakan arus AC), dan controller (sebagai pengatur arus) yakni menutup arus ke baterai jika tegangan sudah berlebih di baterai dan memberhentikan pengambilan arus dari baterai jika baterai sudah hampir kosong.

Sehingga jika ditambahkan 20%, maka total daya yang dibutuhkan adalah 2.400 x (2.400 x 20%) = 2.880 watt.
5 Dari 2.880 watt tersebut, jika dibagi 12 V ( tegangan umum yang dimiliki baterai) maka kuat arus yang dibutuhkan adalah 240 Ampere. Maka, jika kita menggunakan baterai yang sebesar 65 Ah 12 V, maka kita membutuhkan 4 baterai (65 x 12 x 4 = 3.120 watt).
6 Dengan mendapatkan 3.120 watt ini, kita akan mendapatkan jumlah panel yang kita butuhkan, termasuk besarannya yakni sebagai berikut. Jika menggunakan ukuran panel yang 100 wp (watt peak), maka dalam sehari panel ini kurang lebih menghasilkan supply sebesar 100wp x 5 (jam) = 500 watt.

Adapun 5 jam didapat dari efektivitas rata-rata waktu sinar matahari bersinar di negara tropis seperti Indonesia, dan 5 jam ini sudah menjadi semacam perhitungan rumus baku efektivitas sinar matahari yang diserap oleh panel surya. Maka jika 1 panel yang 100 wp mampu memberikan listrik sejumlah 500 watt, didapatkan total panel yang dibutuhkan adalah sejumlah 3.120 watt / 500 watt = 7 panel (baiknya kita lebihkan).
7 Nah, kita sekarang sudah berhasil mendapatkan kombinasi antara jumlah panel surya dan baterai untuk mensupply listrik sejumlah total 3.120 watt yang dinyalakan selama 12 jam sehari dimana beban yang menggunakannya dinyalakan pada malam hari antara pukul 18.00 s/d 06.00 yakni : 7 PANEL SURYA YANG 100 WP DAN 4 BUAH BATERAI 65Ah 12 V.


Perihal harga, saat ini sistem ini (sudah berikut seluruh perangkatnya) adalah berkisar US$ 9 -10 per wattnya. Jadi jika menggunakan 7 panel yang 100 wp (sehingga totalnya = 7 x 100 wp), maka estimasi biaya kurang lebih 700 watt x US$ 10 = US$ 7,000.
Terima kasih atas bantuan PT Dynton untuk rangkum tips ini. Saat ini, PT. Dynton Persada Global sedang dalam masa promosi s/d Mei 2009 dimana pemasangan untuk sistem solar panel adalah GRATIS untuk daerah Jabodetabek.

Sumer : http://www.greenlifestyle.or.id
Read more »

Selasa, 17 Januari 2012

[TUTORIAL] Gabung Windows XP + Windows 7 + Hiren's BootCD Dalam FlashDisk

emm dah lama gak update,mak lum sibuk dan gak da koneksi inet di tengah hutan....
pass online dan nggoogling ada yang menarik ni, mudahan bisa bermanfaat buat teman-teman semuanya, nidia yang aku dapet


Siapkan:

  1. CD/image ISO Windows XP.
  2. DVD/image ISO Windows 7.
  3. CD/image ISO Hiren’s BootCD.
  4. USB MultiBoot 10, download DISINI.
  5. Grub4DOS, download DISINI.
Proses kerjanya:
  1. Integrasi Windows XP
    1. Ektsrak USB MultiBoot 10 ke hardisk, (sebaiknya nama foldernya tidak berspasi mis. di C:\USB_MultiBoot_10\). Masukkan CD Windows XP kedlm drive CD/DVD atau mount image ISO-nya dengan PowerISO atau DaemonTools.
    2. Colokkan flashdisk lalu dari dalam folder USB_MultiBoot_10, jalankan file batch USB_MultiBoot_10.cmd.

    3. Akan muncul jendela prompt Windows, tekan sembarang tombol untuk mulai.

    4. Berikutnya memformat flashdisk. Ada 2 tool yg disediakan untuk memformat flashdisk dlm paket USB Multiboot:
      • PeToUSB : Flash disk masimal 2GB, dgn file system FAT.
      • HP USB Disk Storage Format Tool : flashdisk diatas 2GB dgn file system FAT & NTFS.

      Karena disini kita pakai flashdisk 4GB, saya pilih tool kedua. Tekan tombol “H” lalu tekan [ENTER].



    5. Pastikan nama flashdisk ndan yg tertera pada kotak Device HP USB Disk Storage Format, pilih file system NTFS supaya proses instalasi nantinya jauh lebih cepat. Kalau sudah siap, tekan tombol Start. Tekan tombol Yes untuk prompt yg muncul.

    6. Kalau proses format sudah selesai, klik tombol Close dan akan muncul prompt berikutnya:

    7. Tekan angka “1” pada keyboard lalu tekan [ENTER]. Pilih lokasi/path drive Windows XP.

    8. Klik tombol Yes pada kotak Unattended Install ? – XP Setup UserData in winnt.sif and $OEM$ yg muncul. Isikan informasi username, organisasi, product key, computer name, password, dsb sama seperti melakukan instalasi normal dari CD XP. Jadi, nantinya ndan tidak perlu lagi mengisi data2 instalasi lagi.

    9. Tekan angka “2” lalu [ENTER]. Pilih lokasi drive flashdisk.

    10. Ketik angka “3” lalu tekan [ENTER] untuk menyalin file2 instalasi XP kedalam flashdisk. Baca kotak2 pertanyaan yg muncul, kalau bingung iyakan saja.
    11. Tahap integrasi instalasi XP dlm USB sudah selesai, tekan "Q" untuk menutup USB_MultiBoot.cmd.
  2. Integrasi Hiren’s BootCD 10
    1. Masukkan/mount CD/ISO Hiren’s dalam drive CD/DVD.
    2. Copy folder HBCD dan file autorun.inf dari dalam drive Hiren’s BootCD kedalam flashdisk.

    3. Ekstrak file grub4dos.zip yang sudah didownload diatas, lalu copy file gldr dan menu.lst dari hasil ekstraksi tsb kedalam root flashdisk.

    4. Tahap integrasi XP & Hiren's sudah kelar.
  3. Integrasi Windows 7
    Copy semua isi instalasi DVD Windows 7 kedalam flashdisk. Buka file menu.lst dalam flashdisk dengan notepad lalu tambahkan baris berikut kedalamnya:
    Code:
    title Windows 7 
    root (hd0,0) 
    chainloader /bootmgr

Selesai!!

=FAQ=

Quote:
T : Abis instal XP, kok ngga bisa langsung cabut flashdisk? mesti colokin FD terus dong?
J : Ndan jangan cabut flashdisk sampai betul2 masuk ke dekstop XP. Ini karena waktu logon pertama file undoren.cmd dieksekusi akan maksa file boot BOOT.INI utk mengakses file binifix.cmd dan merename kembali 2 folder dan file txtsetup.sif nda ke aslinya. Kalo sudah terlanjur seperti itu, jalankan file UNDOREN.CMD dan BINIFIX4.CMD yg ada di folder \WINDOWS\SYSTEM32\ waktu flashdisk masih tertancap.

T : Huruf drive partisi kok bukan di C, tapi di F(G,E...) kyak gitu?
J : Mungkin ada card reader atw USB mass storage nda yg masih tercolok. Coba disable/lepas baru jalankan instalasi, klo ga bisa, partisi hardisknya lalu format dlm mode TEXT, trus quit (F3), restart trus jalankan lagi instalasinya.
ini dia sumbernya : http://www.ceriwis.us


Read more »